Baru-baru ini, Kupang digemparkan dengan fenomena kelangkaan minyak tanah sekitar akhir bulan November 2022 hingga saat ini. Hal ini diakibatkan meningkatkannya penggunaan minyak tanah oleh masyarakat dari tahun ke tahun dan adanya pengurangan subsidi minyak tanah sebesar 3,48 persen sehingga jumlah minyak tanah yang diperoleh hanya sebanyak 104.990 KL untuk tahun 2022 dari pemerintah untuk wilayah Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, berdasarkan informasi dari Pertamina Nusa Tenggara Timur bahwa, pendistribusian minyak tanah dari bulan Januari sampai Oktober 2022 masih sama dengan tahun kemarin. Sehingga jumlah BBM jenis minyak tanah ini mengalami pengurangan sebanyak 16 persen pada bulan November sampai dengan Desember 2022 jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Fenomena ini berdampak pada kebutuhan minyak tanah yang meningkat menjelang hari raya natal. Kebutuhan umat kristiani menjelang natal akan meningkatkan dengan pesat. Seperti yang d bahwa diketahui NTT adalah salah satu daerah dengan mayoritasnya umat kristiani. Sehingga fenomena ini berdampak pada kebutuhan umat kristiani terhadap minyak tanah oleh menjelang hari raya natal.
Selain itu, hal ini juga menyebabkan timbulnya antrean-antrean panjang di beberapa pangkalan minyak tanah dan tempat-tempat umum lainnya seperti Lapangan Sitarda di Lasiana dan Alun-alun Kota Kupang. Terkadang, karena harus mengantre, para warga sampai bertengkar dan berdebat mengenai perkara ini.
Ada pula warga yang sudah mengantre lama namun tidak mendapatkan minyak karena jumlah minyak tanah yang disiapkan tidak mampu mencukupi jumlah warga yang membutuhkan. Bahkan dengan pembagian minyak sebanyak 5L untuk setiap orang belum bisa mencakup semua warga yang datang untuk mengantri.
